untuk semua yang sedang patah hati (lagi)
ketika anda merasakan patah hati yang sepatah-patahnya, bisa dibilang sebagai vaksinasi yang menjadikan anda kebal terhadap patah hati selanjutnya. Patah hati itu akan membuat anda menutup diri untuk orang lain, tetapi ketika anda siap membuka hati untuk orang lain dan kemudian berakhir tidak seperti yang anda harapkan, sepertinya rasa sakitnya tidak akan sama, tidak akan lebih berat bahkan tidak akan terasa sakit sama sekali.
mungkin butuh waktu lama sekali untuk merasakan sakit hati, patah hati (lagi).
saya baik-baik saja, dan anda baik-baik saja, adalah sebagian bukti ketika anda dan saya ternyata sama-sama tidak menyertakan sepenuh hati untuk hubungan kita. ya...tidak masalah, berawal dari latar belakang kisah cinta serupa, akan berakhir juga dengan suasana hati serupa.
saya harap anda bisa menjadi biasa seperti saya yang terus berusaha membuat anda menjadi biasa bagi diri saya.
terimakasih untuk kesempatan singkat mengenal kepribadian anda. belum semuanya tapi sudah sedikit membua saya bahagia.
happy mey for us, thans untuk bulan mei yang indah :)
Kamis, 31 Mei 2012
Rabu, 09 Mei 2012
untuk semua yang sedang jatuh hati (lagi)
Selamat Pagi….
Apa yang mewarnai awal harimu pagi ini??
Suara alarm tentu, ketukan pintu tentu, suara air kamar
mandi iya, suara burung depan kamar menghiasi hampir sebulan ini, ahh…itu semua
tidak cukup mewarnai.
Sampai suatu hari datanglah seseorang yang mewarnai
hari-harimu secara alami,
Mewarnai awal harimu setiap pagi,
Mewarnai hidupmu yang terlihat suram beberapa bulan ini.
Inilah hari ketika dia datang mengetuk pintu hati,
Mengobati gersangnya hati, dengan membawa segenggam hati…
Ahh…manis sekali
Inilah hari ketika sang mentari setiap hari menyapamu dipagi
hari,
Ketika engkau tidak lagi enggan bangun pagi
Tentu selama ini engkau tidak pernah bangun pagi
Karena tidurmu pun diawali saat pagi hari
Kemudian siapa seseorang itu?
Dia adalah orang yang telah membuatmu jatuh hati lagi
Untuk semua orang yang sedang jatuh hati J
Semangat pagi……
Demam Vektor Rodent :)
Yap….demam ini menjangkiti hampir
seluruh warga FKM yang menempuh mata kuliah PVR (Pengendalian Vektor dan
Rodent) pada semester ini. Berawal dari tugas yang di berikan tim dosen pada
awal semester, selain membuat makalah tentang vector atau rodent yang sudah
dibagi per kelompok, kita para mahasiswa yang masih labil (labil karena masih
bingung mau dibawa kemana tugas macam ini) juga mendapat tugas mengumpulkan
artikel berita dari media cetak (perlu saya ulangi lagi lagi Media Cetak) yang
membahas tentang vector dan rodent yang sudah di bagikan, mulai dari berbagai
macam jenis nyamuk anopheles, culex, aedes, berbagai macam jenis lalat metalik
dan non metalik, berbagai macam kecoa, kutu busuk, kutu manusia, pinjal, dan
tentu saja segala macam tikus dan kerabatnya.
Di era digital seperti sekarang
ini, bisa dibayangkan betapa malasnya kita sebagai mahasiswa yang sudah lama
terlena oleh fasilitas digital, oleh kecanggihan “Om gugel” tiba-tiba harus
mencari atau bisa dikatakan mengais Koran-koran atau majalah-majalah untuk
mencari sebuah artikel yang membahas salah satu vector atau rodent. Menurut salah
satu dosen, alasan memberi tugas seperti ini adalah untuk melatih kita para
mahasiswa (lagi-lagi yang masih labil) untuk tidak terlalu terlena dengan kecanggihan
om gugel yang lagi-lagi menurut beliau menciptakan suatu budaya “malas”
dikalangan mahasiswa. Mungkin saya sedikit setuju dengan alasan ini, saya
sebagai mahasiswa labil menyadari bahwa saya sering mencari sumber dari
internet daripada mencari sumber dari
buku yang ada di perpustakaan atau took buku. Menurut saya, bukannya kita harus
mengikuti perkembangan zaman untuk memanfaatkan teknologi yang sudah ada? Tapi ya
resikonya seperti sekarang ini, terkikisnya semangat kita para mahasiswa labil
untuk mencari sumber dari buku atau dari artikel-artikel dari media cetak yang
kebenarannya mungkin mempunyai nilai lebih tinggi untuk bisa
dipertanggungjawabkan.
Oke..mari kita kembali ke permasalah
demam vector rodent yang menjangkiti para mahasiswa labil. Tugas ini sedikit
banyak mempengaruhi mindset kita tentang Koran dan media cetak lainnya. Setiap ada
Koran yang terpikir “mana…mana tikus rumah, mana kutu manusia, mana nyamuk
anopheles”, kita sangat menghargai segala macam bentuk media cetak yang kita
lihat. Nah kalau berhasil menemukan 1 saja artikel yang sedikit menyinggung vector
dan rodent jangan Tanya seperti apa rasanya, hmm….seperti menemukan harta karun
yang berharga di tengah padang pasir. Kenapa saya menganalogikannya seperti di
tengah padang pasir? Karena sekarang ini sangat jarang media cetak yang
membahas tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh vector dan rodent
(jarang buakn berarti tidak ada). Misalnya saja anopheles, mungkin masih banyak
artikel yang membahas tentang malaria mengingat penyakit ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat di Negara kita tercinta ini. Lalu bagaimana dengan
mereka yang mendapat bagian vector kutu busuk, kutu manusia alias kutu kepala atau
katakanlah pinjal, sekarang ini sangat amat jarang (sedikit hiperbolis) media
yang mengangkat atau memuat sebuah berita tentang kutu manusia. Mengingat semboyannya
para wartawan “orang digigit anjing itu bukan berita, orang menggigit anjing
itu baru berita”, bukan berita ketika kutu manusia atau kutu busuk ditemukan di
Indonesia, jadi ya jangan menyalahkan media cetak ketika kita susah sekali
mencari artikel berita tentang vector dan rodent yang mungkin menjadi masalah
kesehatan masyarakat tetapi tidak dianggap terlalu penting oleh masyarakat itu
sendiri (sisi wartawan).
Selain membuat kita semangat
mencari artikel dari media cetak, tugas ini juga menciptakan suatu euforia tersendiri,
misalnya seperti ini
A: (ketemu si B di lampu merah) “hei
kamu pinjal bukan?”
B:”hah…bukan, aku anopheles”
Ya…seperti inilah kenyataannya,
dimana-mana dipanggil dengan sebutan vector atau rodent. Sebutan itu bahkan
menjadi kalimat sapaan bagi beberapa kalangan
A”hei, kutu manusia, aku kemarin
nemu kutu busuk lo di majalah X”
B: “ohhya?edisi berapa tu?”
Ini terlihat menggelikan
sekaligus menghibur, ya…ini lah demam vector Rodent yang sedang menjadi KLB
(meminjam istilah dr.Pudjo) di kalangan mahasiswa labil.
Untuk teman-temanku yang sedang
menyibukkan diri dengan tugas PVR, tetap semangat ya, selalu ada hikmah dari
semua cobaan yang dating (baca:tugas)
Langganan:
Postingan (Atom)