Rabu, 09 Mei 2012

Demam Vektor Rodent :)


Yap….demam ini menjangkiti hampir seluruh warga FKM yang menempuh mata kuliah PVR (Pengendalian Vektor dan Rodent) pada semester ini. Berawal dari tugas yang di berikan tim dosen pada awal semester, selain membuat makalah tentang vector atau rodent yang sudah dibagi per kelompok, kita para mahasiswa yang masih labil (labil karena masih bingung mau dibawa kemana tugas macam ini) juga mendapat tugas mengumpulkan artikel berita dari media cetak (perlu saya ulangi lagi lagi Media Cetak) yang membahas tentang vector dan rodent yang sudah di bagikan, mulai dari berbagai macam jenis nyamuk anopheles, culex, aedes, berbagai macam jenis lalat metalik dan non metalik, berbagai macam kecoa, kutu busuk, kutu manusia, pinjal, dan tentu saja segala macam tikus dan kerabatnya.
Di era digital seperti sekarang ini, bisa dibayangkan betapa malasnya kita sebagai mahasiswa yang sudah lama terlena oleh fasilitas digital, oleh kecanggihan “Om gugel” tiba-tiba harus mencari atau bisa dikatakan mengais Koran-koran atau majalah-majalah untuk mencari sebuah artikel yang membahas salah satu vector atau rodent. Menurut salah satu dosen, alasan memberi tugas seperti ini adalah untuk melatih kita para mahasiswa (lagi-lagi yang masih labil) untuk tidak terlalu terlena dengan kecanggihan om gugel yang lagi-lagi menurut beliau menciptakan suatu budaya “malas” dikalangan mahasiswa. Mungkin saya sedikit setuju dengan alasan ini, saya sebagai mahasiswa labil menyadari bahwa saya sering mencari sumber dari internet  daripada mencari sumber dari buku yang ada di perpustakaan atau took buku. Menurut saya, bukannya kita harus mengikuti perkembangan zaman untuk memanfaatkan teknologi yang sudah ada? Tapi ya resikonya seperti sekarang ini, terkikisnya semangat kita para mahasiswa labil untuk mencari sumber dari buku atau dari artikel-artikel dari media cetak yang kebenarannya mungkin mempunyai nilai lebih tinggi untuk bisa dipertanggungjawabkan.
Oke..mari kita kembali ke permasalah demam vector rodent yang menjangkiti para mahasiswa labil. Tugas ini sedikit banyak mempengaruhi mindset kita tentang Koran dan media cetak lainnya. Setiap ada Koran yang terpikir “mana…mana tikus rumah, mana kutu manusia, mana nyamuk anopheles”, kita sangat menghargai segala macam bentuk media cetak yang kita lihat. Nah kalau berhasil menemukan 1 saja artikel yang sedikit menyinggung vector dan rodent jangan Tanya seperti apa rasanya, hmm….seperti menemukan harta karun yang berharga di tengah padang pasir. Kenapa saya menganalogikannya seperti di tengah padang pasir? Karena sekarang ini sangat jarang media cetak yang membahas tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh vector dan rodent (jarang buakn berarti tidak ada). Misalnya saja anopheles, mungkin masih banyak artikel yang membahas tentang malaria mengingat penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Negara kita tercinta ini. Lalu bagaimana dengan mereka yang mendapat bagian vector kutu busuk, kutu manusia alias kutu kepala atau katakanlah pinjal, sekarang ini sangat amat jarang (sedikit hiperbolis) media yang mengangkat atau memuat sebuah berita tentang kutu manusia. Mengingat semboyannya para wartawan “orang digigit anjing itu bukan berita, orang menggigit anjing itu baru berita”, bukan berita ketika kutu manusia atau kutu busuk ditemukan di Indonesia, jadi ya jangan menyalahkan media cetak ketika kita susah sekali mencari artikel berita tentang vector dan rodent yang mungkin menjadi masalah kesehatan masyarakat tetapi tidak dianggap terlalu penting oleh masyarakat itu sendiri (sisi wartawan).
Selain membuat kita semangat mencari artikel dari media cetak, tugas ini juga menciptakan suatu euforia tersendiri, misalnya seperti ini

A: (ketemu si B di lampu merah) “hei kamu pinjal bukan?”
B:”hah…bukan, aku anopheles”
Ya…seperti inilah kenyataannya, dimana-mana dipanggil dengan sebutan vector atau rodent. Sebutan itu bahkan menjadi kalimat sapaan bagi beberapa kalangan
A”hei, kutu manusia, aku kemarin nemu kutu busuk lo di majalah X”
B: “ohhya?edisi berapa tu?”
Ini terlihat menggelikan sekaligus menghibur, ya…ini lah demam vector Rodent yang sedang menjadi KLB (meminjam istilah dr.Pudjo) di kalangan mahasiswa labil.
Untuk teman-temanku yang sedang menyibukkan diri dengan tugas PVR, tetap semangat ya, selalu ada hikmah dari semua cobaan yang dating (baca:tugas)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar